Rabu, 24 Maret 2010

Ada Hikmah Dibalik Musibah

Musibah emang bisa bikin susah. Tapi jangan keterusan bikin hati gundah. Karena ternyata Allah menyiapkan hikmah di baliknya. Tetep don’t worry be happy.

Kalo bisa milih, kagak bakal ada remaja yang sudi menerima bencana. Mana ada dong orang yang mau rumahnya diacak-acak gelombang tsunami, mobilnya digulung tornado, atau orang-orang terkasihnya ditelan gempa tektonik. Kagak bakal ada yang mau, bro!

Manusia itu tipikalnya emang seneng banget dengan yang namanya happyness. Pengennya seneng en bahagia selalu. Jadi mahluk yang namanya musibah kagak didemenin ama banyak orang. Termasuk oleh remaja.

Tapi gimana bisa kita milih? Lha wong tahu-tahu gelombang tsunami udah ada di depan mata. Atau gimana bisa nyelametin rumah kita kalau dalam sekejap mata tanah udah belah karena hentakan gempa tektonik. Hidup itu terkadang emang nggak bisa memilih.

Ujian hidup, Bro!

Kalo kita pikir-pikir, ternyata hidup ini emang ada siklusnya; ada siang ada malam, ada mentari ada simpati eh rembulan maksudnya, dan ada tawa ada duka. Allah Swt. nggak hanya memberikan kesenangan hidup buat umat manusia, tapi juga ngasih sesuatu yang bisa bikin manusia terhenyak lalu bercucuran air mata duka.

Guys, itu semua kata orang-orang alim dan soleh adalah sunnatullah. Sesuatu yang emang udah ditakdirkan oleh Allah sebagai bagian kehidupan yang udah pasti menimpa manusia. Misalnya, ada kelahiran ada juga kematian. Ketika ada bayi yang lahir, orangtuanya kan pasti gembira bin sumringah. Tapi ketika orang yang dikasihi meninggal, pastinya bersedih. Dan ternyata itu terjadi setiap saat dalam kehidupan kita. Nggak ada orang yang bisa menolak kelahiran dan kematian. Semua udah ditakdirkan oleh Allah Swt. FirmanNya: “Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia.”(QS Maryam [19]: 35)

Tapi apa iya Allah tega melihat mahlukNya menderita? Pasti tidak, tapi Allah memang selalu ngasih yang namanya ujian hidup buat manusia yang beriman. Kalo ada manusia yang beriman, maka Allah pengen tahu seperti apa sih keimanannya; beneran atau palsu? Tinggi atau rendah? Allah Swt. berfirman: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS al-’Ankabuut [29]: 2)

Ujian yang berupa musibah itu macam-macam bentuknya; mulai dari yang kecil sampe yang gede. Mulai hati yang resah, badan yang cape en pegel-pegel, sampai musibah besar seperti yang menimpa saudara-saudara kita di berbagai daerah. Termasuk serangan si biadab Israel ke Palestina dan Libanon adalah ujian dari Allah untuk umatNya. Rasulullah saw. bersabda: “Tiada seorang muslim yang menderita kelelahan atau penyakit atau kesusahan hati, bahkan gangguan yang berupa duri melainkan semua kejadian itu akan berupa penebus dosa.” (HR Bukhari, Muslim)

Tapi gimana dong, kan nggak semua orang tahan menghadapi ujian atawa musibah? Jangan khawatir, guys. Semua ujian itu ternyata udah diatur oleh Allah agar sesuai dengan kekuatan iman masing-masing. Allah menjelaskan dalam ayatNya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.” (QS al-Baqarah [2]: 286)

Nabi saw. bersabda: “Ujian yang paling berat adalah bagi para nabi, kemudian berikutnya dan berikutnya, seseorang diuji (oleh Allah) sesuai kadar agamanya. Maka tidaklah musibah menimpa seseorang sehingga ia berjalan di atas bumi dan tidak ada dosa padanya.” (HR Bukhari)

Pelajaran empati

Orang-orang yang soleh juga mengatakan kalau hal seperti itu adalah cara cerdas dari Allah untuk bikin manusia menikmati hidup. Maksudnya, kalo kita nggak pernah ngalamin yang namanya musibah, kita nggak bakal tahu cara bersyukur nikmat. Contohnya nih, kalo kita nggak pernah sakit gigi, kita mungkin suka lupa betapa nikmatnya punya gigi sehat yang bisa ngunyah makanan kesukaan kita.

Selain itu, dengan adanya bencana yang menimpa manusia, kita diajarkan untuk bisa berempati pada penderitaan orang lain. Turut merasakan derita orang lain, karena kita juga pernah mengalami penderitaan yang serupa. Mereka yang hidupnya selalu hedonis, selalu mikirin dan nyari kesenangan ragawi, rada susah diajak untuk berempati. Pasalnya, hidup abis untuk ngedugem en having fun.

Dalam buku Kebun Hikmah, dikisahkan ada seorang wanita salehah yang gemar bersedekah. Tapi kebiasaannya itu justru ditentang oleh keluarganya. Sampai suatu ketika keluarganya memutuskan untuk tidak memberinya nafkah. Tujuannya memberi pelajaran supaya dia menghargai harta dan tidak banyak bersedekah. Akhirnya ia pun jatuh fakir.

Melihat saudaranya menderita, keluarganya menjadi iba. Akhirnya mereka memberinya lagi nafkah berupa shirmah (unta berjumlah sekitar 20-30 ekor). Suatu ketika datang seorang pengemis yang mengiba-iba. Wanita itu langsung saja memberinya seluruh unta yang diberikan keluarganya karena ia pernah merasakan derita sebagai orang fakir. Subhanallah!

Jadi di balik bencana – sekecil apapun itu – Allah ingin memberikan pesan yang indah; mensyukuri nikmat Allah yang ada dan bisa berempati pada penderitaan orang lain.

Orang kafir nggak?

Pernah nggak kepikiran, kenapa justru bencana sering menimpa orang baik-baik dan beriman, sementara orang-orang kafir justru baek-baek aja?

Hmm, wajar deh ada pertanyaan macam itu. Kalo kita liat betapa susahnya perjuangan dakwah Nabi saw., aduh sedih dan gemes. Ternyata dakwah itu berliku dan penuh kerikil tajam. Sering banget Nabi saw. dan para sahabat mendapatkan intimidasi dan siksaan fisik dari orang-orang kafir. Bahkan sewaktu ke Thaif, beliau mendapatkan serangan batu dari penduduknya. En ternyata, Allah Swt. kemudian memberitahu kepada beliau kalau para nabi dan rasul terdahulu juga mengalami nasib serupa. FirmanNya: “Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu.” (QS al-An’aam [6]: 34)

Sementara itu, para pemimpin Quraisy seperti Abu Jahal, Abu Lahab dan Walid bin Mughirah hepi banget menyiksa dan melihat derita kaum muslimin.? Kita juga sering ngeliat banyak orang jahat dan kafir yang hidupnya nampak hepi. Bergelimang harta dan popularitas. Apa kagak salah Allah ngasih itu semua?

Nggak, guys. Sama sekali nggak salah. Di balik pemberian Allah yang nampaknya nikmat, sebetulnya tersembunyi laknat. Allah tuh sengaja memberikan itu semua agar mereka makin terbuai dalam kejahatannya lalu Allah bakal ngebales perbuatan mereka dengan azabNya yang pedih. FirmanNya: “Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS an-Nisaa [4]: 115)

So, saudara-saudaraku yang tengah tertimpa musibah, di mana saja, don’t worry be happy. Di balik aneka musibah itu Allah tengah menyiapkan aneka kebaikan dan pahala yang luaaar biasa, jika kita mau bersabar dan tetap berkeyakinan kalo Allah itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang.


http://www.gaulislam.com/ada-hikmah-di-balik-musibah

Read more…

Beberapa Rahasia Shadaqoh

bismillahirrahmannirrahim.
..

Sodaqah memang sudah sering kita lakukan namun , apakah antum tau apa apa saja manfaat shoaqoh itu ?

Marilah kita simak beberapa hadist dan ayat Al-Qur'an berikut :


Alloh berfirman dalam Al-Baqoroh [2] : 271-272

yang artinya “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.


dan


Diriwayatkan dari Hudzaifah, ia berkata, “kami bertanya bersama ‘Umar r.a. kemudian ia bertanya,’Adakah di antara kalian yang hafal hadist Rosululloh tentang fitnah sebagaimana yang telah beliau sampaikan?’ Aku menjawab, ‘Saya.’ ‘Umar r.a. berkata, ‘Sesungguhnya engkau adalah seorang pemberani. Bagaimanakah bunyi sabda beliu? Maka aku berkata,’Aku mendengar Rosululloh bersabda;

“Fitnah yang menimpa seseorang pada keluarga, harta, jiwa, anak, dan tetangganya bisa dihapus dengan shiyam (puasa), shodaqoh, dan amal makruf nahi mungkar”.


Subhanallah , luar biasa bukan shodaqoh ini , shodaqoh bukan hanya untuk menghapuskan kesalahan
kesalah kita semata namun juga bisa menghapuskan fitnah yang menimpa pada diriseseorang pada keluarga, harta, jiwa, anak, dan tetangganya.

dan mari kita simak hadist berikutnya :


Diriwayatkan dari Abu Umamah r.a, ia berkata, “Rosululloh SAW bersabda:

“ Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau mendermakan kelebihan hartamu, maka itu lebih baik bagimu. Namun jika engkau menahannya, maka itu sangat buruk bagimu. Dan janganlah engkau mencela orang yang meminta-minta. Mulailah pemberian dari yang berada di bawah tanggunganmu. Karena tangan yang diatas itu lebih baik daripada tangan yang dibawah.”

Rasulullah memerintahkan sendiri ada kita , karena sebagaimana firman Alloh :

”Sesungguhnya dalam hartamu ada hak bagi sail dan mahrum”. Sail adalah orang miskin yang meminta minta, sedangkan mahrum adalah orang miskin yang menjaga kehormatannya dengan tidak meminta minta.

Jadi memang bershodaqoh adalah kewajiban bagi kita , dan itu ada sesuatu yang harus bagi kita kita yang berkecukupan.

dan Allah juga berfirman dalam Al-Qur'an pada surat Al-Baqarah ayat 261 :

"Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan 7 tangkai , pada setiap tangkai ada 100 biji. Allah melipat gandakan bagi siapapun yang Dia kehendaki , dan Allah Mahaluas , Maha mengetahui"

dan

hadist nabi yang diriwayatkan oleh Abu Huroiroh, ia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW, bersabda :

“ Tiada hari yang dilewati oleh semua hamba kecuali pada pagi harinya ada dua malaikan turun. Kemudian salah satu dari malaikan tersebut berkata, ‘ Ya Alloh, berilah ganti kepada orang yang berinfak.’ Sedangkan malaikat yang satunya lagi berucap, ‘ Ya Allah hilangkanlah harta orang yang tidak mau bersodaqoh ( bakhil ) ”.


Setra Menurut Imam Ibnul Qoyyim rohmatullah, sesungguhnya shodaqoh memberikan pengaruh yang sangat luar biasa untuk menolak berbagai bencana seklipun pelakunya orang kafir /pendosa, dholim, atau bahkan orang kafir. Allah akan menghilangkan berbagai macam bencana dengan perantaraan shodaqoh itu.

Ada dua macam hukum- shodaqoh,

1. Yang disodaqohkan harta yang baik dengan diperolehnya dengan cara yang baik.
2. Orang yang bersodaqoh hendaknya orang yang kaya, orang miskin tidak layak..


Jadi itulah beberapa rahasia dari shodaqoh. Sekarang apalagi yang memberatkan kita untuk beshadaqah? Karena sesungguhnya shodaqoh tak akan membuat kita miskin dan bahkan Allah akan mengembalikannya lagi berlipat ganda....

akhir kata , assalamua'laikum warahmatullahi wabarakatuh...

Read more…